Latar Belakang Organisasi

Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin merupakan sebuah pondok pesantren yang fokus mendidik santri-santri dalam menghafalkan Al qur’an dan penguasaan bahasa arab. Terletak di salah satu desa terpencil di Kabupaten Pasangkayu provinsi Sulawesi Barat yang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit.

Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin ini berdiri diatas tanah waqaf seluas 2 ha atau setara dengan 20.000 meter persegi yang telah diwaqafkan oleh almarhum bapak H. Muslimin yang merupakan salah seorang saudagar dermawan yang berasal dari Maros Sulawesi Selatan, dan untuk menghormati kebaikan almarhum maka penamaan pesantren tahfidz baitul muslimin ini diambil dari nama almarhum H. Muslimin. Berlokasi sangat strategis di pinggir jalan utama kecamatan Duripoku, tepatnya di dusun camba, Desa Taranggi, Kecamatan Duripoku Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat.

Penamaan Organisasi

Dan penamaan Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin ini selain dikarenakan sebagai penghormatan kepada kepada almarhum yang telah mewaqafkan tanahnya untuk dijadikan pesantren, juga memiliki tujuan sebagai pesantren yang ingin menyatukan umat islam yang berbeda-beda organisasi. Kata Baitul Muslimin ini berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti Rumah bagi umat muslim, tanpa memandang organisasi apapun, status, maupun suku.

Begitu banyak pesantren yang telah didirikan di Indonesia, tetapi sangat jarang pesantren yang ketika meluluskan santri-santrinya mendapatkan santri-santrinya tetap dalam kepribadian santrinya, lebih banyak kita dapatkan ketika mereka keluar dari pesantren justru terlihat seperti harimau yang baru terlepas dari kandang yang telang memenjarakan kebebasannya, sehingga nilai-nilai dan moral-moral kesantriannya itu hilang. Namun Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin ini mendidik dan membina santri-santrinya dengan pendekatan dan bimbingan berupa diskusi dua arah, sehingga santri-santri tidak merasa seperti diperintah untuk mentaati peraturan pesantren, melainkan menumbuhkan fitrah santri-santri bahwa larangan terhadap suatu hal itu dikarenakan hal tersebut merupakan sesuatu yang buruk secara akal maupun syariat islam yang memang harus ditinggalkan. Sistem bimbingan seperti inilah yang membuat santri-santri kami ketika libur ingin cepat-cepat kembali lagi ke pesantren.

Untuk target hafalan yang akan dicapai santri kami adalah 1 tahun menghafal sekurang-kurangnya 20 juz dengan hafalan yang mutqin (kuat dalam ingatan), dikarenakan sistem muroja’ah (pengulangan hafalan) yang telah kami atur secara rutin setiap bulannya sehingga mengharuskan santri-santri untuk menyetorkan semua hafalannya dalam sekali duduk setiap bulannya. Diumpamakan seorang santri di bulan ini sudah mencapai hafalan 20 juz, maka diakhir bulan sebelum santri tersebut menambah hafalan baru maka, ia wajib menyetorkan hafalan 20 juz tersebut dalam sekali duduk. Selain itu juga kami membuat sistem muroja’ah pekanan yang bertujuan untuk mengikat hafalan baru di setiap pekannya. Oleh karena itu sistem hafalan yang kami terapkan ini sangat efektif dalam proses menghafal santri dan bahkan bisa menjadikan santri menghafalkan alqur’an suluruhnya yaitu 30 juz dalam 1 tahun.

Selain program tahfidz yang menjadi unggulan dari pesantren ini, kami juga menjadikan bahasa arab sebagai program utama dan program unggulan dari pesantren ini, bukan hanya sekedar bidang studi dalam pembelajaran, tetapi juga menjadikan bahasa arab ini sebagai bahasa ibu kedua setelah bahasa Indonesia dan bahasa suku. Kami yakin dengan program ini, karena kami memiliki ustadz yang sangat kompeten dan berpengalaman di bidang pengembangan bahasa arab. Ustadz tersebut juga sudah pernah mengembangkan bahasa arab di 2 pesantren sebelumnya di daerah Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Purwakarta dan kota Tasikmalaya. .

Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin ini berdiri dibawah yayasan Raudatul Jannah. Yayasan ini berfungsi sebagai ujung tombak yang mendukung pergerakan dan keberlangsungan proses berdirinya Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin di desa Taranggi kecamatan Duripoku Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat. Yayasan Raudatul Jannah ini sendiri didirikan oleh istri dari almarhum bapak H. Muslimin, yaitu Ibu Hj. Nurhayati Muslimin dan keponakannya ibu Hj. Nur Nengsih, yang sekaligus menjabat sebagai pembina Yayasan Raudatul Jannah. Di dalam pengelolaan yayasan ini dibantu langsung oleh masyarakat dan tokoh masyarakat yang kemudian menjadi pengurus inti dalam pengelolaannya. Ketua yayasan Raudatul Jannah adalah salah satu tokoh yang berpengaruh terhadap perkembangan kecamatan Duripoku yang bernama pak Jahar, Sekretarisnya adalah Bapak Amrullah yang juga merupakan Sekretaris dari Desa Tamarunang yang bersebelahan dengan desa Taranggi. Dan keduanya ini juga merupakan Nadzir waqaf atas tanah Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin. Dan yang tidak kalah penting dari kepengurusan Yayasan ini adalah terlibatnya Kepala KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Duripoku sebagai pengawas

Demikian sedikit informasi mengenai Organisasi Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin dan Yayasan Raudatul Jannah. Namun untuk Struktur kepengurusan Pesantren Tahfidz Baitul Muslimin akan kami jelaskan di halaman berbeda, yaitu halaman kepengurusan.

Scroll to Top